06 May 2015

Revolusi Berbantuan Internet

Suatu saat lalu pemerintah Mesir memutus jalur internet sehingga tak ada pengguna di negara itu yang bisa memanfaatkan facebook, twitter, dan lainnya sebagai sarana komunikasi antar mereka. Namun, dapatkah sebuah pemerintahan terus-menerus meniadakan jalur komunikasi tersebut? Pemutusan jalur komunikasi itu diharapkan mampu melemahkan para oposan. Apalagi jalur lewat handphone pun akan diputus. Di Mesir orang tak bisa ke internet atau menggunakan handphone apa pun.

Paling akhir pemerintah Mesir memutus jalur Noor Group, provider terbesar negara itu, menyusul 4 raksasa provider di Mesir yang diputus paksa, yaitu Lin Egypt, Vodafone/Raya, Etissalat Misr, dan Telecom Egypt. Namun bantuan ternyata datang dari Google. Caranya? Lewat jalur telepon biasa. Para oposan di Mesir bisa menelepon salah satu dari 3 nomor internasional ini:
+1650 419 41966, atau 
+3906 2207 294, atau 
+9731 6199 855. 

Suara penelepon akan diterima sebagai voice-mail dan diberi kata kunci “egypt” (untuk Mesir) dan langsung dipublikasi saat itu pula di Twitter. Suara itu dapat pula diterima lewat nomor telepon yang sama dan dapat didengar melalui alamat www.twitter.com/speak2tweet. Dengan demikian “siaran” itu mampu didengar dari belahan bumi manapun, asal ada akses internet.

Teknologi ini merupakan hasil karya para pakar internet di Twitter, Google, dan SayNow. Seperti yang sudah dimuat pers, SayNow adalah perusahaan online yang baru saja dibeli Google. Beberapa perusahaan online lainnya mulai melancarkan aksi fundraising mereka untuk membantu para oposan, dipelopori oleh proyek TOR dan AVAAS, salah dua dari Anonymous dunia.

Peristiwa pemutusan hubungan internet di sebuah negara seperti Mesir ini adalah yang pertama kalinya terjadi di dunia. Kejadian ini mencetuskan rangsangan pembuatan teknologi baru, bagaimana supaya hal serupa di masa depan tidak terulang lagi. Mulai saat ini ribuan pakar komputer mulai bekerja keras guna menemukan cara dan teknik yang tetap memungkinkan kita berhubungan satu sama lain, kendati jalur utama ke internet sudah diputus oleh penguasa.

No comments:

Post a Comment