01 May 2015

Anomali Alam

Tanda-tanda alam semakin beringas dan jelas. Topan Yasi menerjang kawasan timur Australia dengan kekuatan penuh, skala 5, tingkat tertinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya. Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 400 km/jam sering kita saksikan lewat rekaman video. Selain karya Arnold Schwarzenegger dan teman-temannya (Years of Living Dangerously) adalah Prof. Adam Maloof, geolog dari Princeton University, ekstra melakukan perjalanan keliling dunia untuk meneliti gejala akhir zaman ini. Ia akan meneliti kaitan berbagai amuk alam dengan awal dan akhir kalender Maya mulai 5.000 tahun silam sampai 21 Desember 2012. Ini merupakan siklus waktu, sebagaimana tahun baru. Bukan kiamatnya bumi!

Hipotesis Prof. Maloof antara lain teori perpindahan kutub magnet bumi dan perubahan cuaca secara radikal. Pindahnya kutub magnet bumi dalam tempo beberapa jam akan membuat dunia kita porak-poranda. Kota sebesar New York dapat tergeser ke arah kutub utara, ujar Prof. Marloof. Di sana kota metropolitan ini akan langsung terselimuti salju tebal. Wilayah sebesar Alaska bergeser dengan cepat ke arah katulistiwa, di bawah teriknya sinar matahari.

Visi kiamat senantiasa memukau manusia, kendati puluhan “ramalan” meleset dan kandas, lalu dilupakan orang. Akhirnya kita jadi jenuh dengan ramalan yang tak keruan tersebut. Namun tanda-tanda alam yang semakin hari kian brutal akhirnya akan membuat orang yang paling kepala batu pun berpikir ulang. Tsunami, gempa bumi dan meletusnya vulkan yang semakin kerap diinterpretasikan sebagai tanda akhir zaman.

Ketika pantai timur Australia dilanda badai sangat kencang, pada saat yang nyaris sama badai salju melanda wilayah Texas sampai timur laut Amerika Serikat. Badai dahsyat  itu menerpa setengah dari 50 negara bagian AS. Lebih dari 6000 jadwal penerbangan harus dibatalkan karenanya. Kawasan Eropa sendiri juga tidak kalah buruknya. Lapisan es yang licin membuat banyak jalan tidak bisa dilewati. Anomali alam akan semakin banyak terjadi dan kita akan menganggapnya sebagai kejadian standar. Semoga mereka yang awas dan waras bisa menarik hikmah dari peristiwa alam ini.

No comments:

Post a Comment